PELAYANAN ASUHAN PADA KELOMPOK ANAK PRA SEKOLAH


Definisi Anak Pra sekolah

Anak pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun.Dalam usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3– 5tahun) dan kelompok bermain (Usia 3 Tahun), sedangkan pada usia 4-6tahun biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak, Patmonedowo (2008:19).
Adapun karakteristik kelompok anak pra sekolah menurut Snowman (dalam Patmonodewo 2008: 32), mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah (3-6 tahun) yang biasanya ada di TK meliputi;
1)      Aspek fisik
    Pada ciri ini anak prasekolah umumnya sangat aktif. Mereka telah memiliki penguasaan (kontrol) terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan-kegiatan yang dilakukan sendiri

2) Emosi
   Anak prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka, sikap marah, iri hati pada anak prasekolah sering  terjadi, mereka seringkali memperebutkan  perhatian guru atau orang   sekitar. 
3)  Sosial
     Anak prasekolah biasanya mudahbersosialisasi dengan orang di sekitarnya.
4)      Kognitif anak
     Anak prasekolah umumnya sudah terampil berbahasa, sebagian  besar dari mereka senang            berbicara. 
Langkah – langkah pelayanan asuhan terdiri dari tahap pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berikut merupakan tahapan dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok anak pra sekolah:

1.      PengkajianMasalahKesgilutPadaKelompokAnakPrasekolah
Dalam melakukan tahap pengkajian pada anak pra sekolah ini membutuhkan perantara yang biasanya dilakukan dengan wawancara kepada orangtua atau yang mendampingi anak ketika dilakukan pemeriksaan. Tahap ini meliputi identitas pasien, anamnesa pasien, pemeriksaan intra oral pasien serta pemeriksaan ekstra oral pasien.
Adapun macam anamnesa antara lain:
1)      Tehnik Autoanamnesis
Anamnesis yang dilakukan langsung terhadap pasiennya. Pasien sendirilah yang menjawab semua pertanyaan dokter dan menceritakan permasalahannya. Ini adalah cara anamnesis terbaik karena pasien sendirilah yang paling tepat untuk menceritakan apa yang sesungguhnya dia rasakan.
2)      Tehnik Alloanamnesis
Anamnesis yang didapat dari informasi orang lain. Pada pasien yang tidak sadar, sangat lemah atau sangat sakit untuk menjawab pertanyaan, atau pada pasien anak-anak, maka perlu orang lain untuk menceritakan permasalahnnya (orang tua).

Klasifikasi Perilaku Anak (Menurut Weight):

Kooperatif
Kurang Kooperatif
Potensial Kooperatif
Anak-anak yang kooperatif terlihat santai dan rileks. Mereka sangat antusias menerima perawatan dari dokter gigi. Mereka dapat dirawat dengan sederhana dan mudah tanpa mengalami kesulitan, pendekatan tingkah laku (perilaku).
Pasien ini termasuk anak-anak yang sangat muda di mana komunikasinya belum baik dan tidak dapat memahami komunikasi dengan baik. Karena umur mereka, mereka tergolong ke dalam pasien yang kurang kooperatif. 
Secara karakteristik, yang termasuk ke dalam kooperatif potensial adalah permasalahan perilaku. Tipe ini berbeda dengan anak-anak yang kooperatif karena anak-anak ini mempunyai kemampuan untuk menjadi kooperatif.

Adapun teknik komunikasi terhadap anak, yaitu:
1)      Menciptakan Komunikasi
Yakni mengikutsertakan anak dalam percakapan, diperlukan selain agar dokter gigi dapat memahami pasien, juga sekaligus membuat anak jadi lebih rileks.
2)      Kejelasan Pesan
Pesan yang disampaikan harus dapat dimengerti dengan satu pemikiran yang sama antara penyampaian pesan dan penerima pesan. Sangat sering digunakan eufimisme (pengganti kata) untuk lebih dimengerti dalam menjelaskan prosedur terhadap pasien anak-anak.
            Berikut contohnya:
Ø  alginate       = puding
Ø  crown          = gigi robot
Ø  bur               = sikat kecil
Ø  radiograf     = gambar gigi
Ø  anestesi       = obat penidur untuk gigi
Ø  karies           = lubang gigi karena kuman
3)      Kontrol Suara
Dokter gigi sebaiknya mengeluarkan kata-kata yang tegas tetapi lembut, agar dapat menarik perhatian anak agar memberhentikan si anak dari segala aktivitas yang sedang dikerjakannya. 
4)      Aktif mendengarkan
Mendengarkan juga penting dalam merawat anak. Aktif mendengarkan ialah tahap kedua terbaik yang diungkapkan Wepman dan Sonnenberg dalam teknik berkomunikasi. Sehingga pasien terstimulasi untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya
2.    Pengendalian Tingkah Laku Anak
Pengendalian tingkah laku pada pasien anak bertujuan untuk memodifikasi tingkah laku pasien kearah yang ideal melalui suatu seri langkah-langkah pada jalur menuju tingkah laku yang diinginkan. Tingkah laku yang ideal ditunjukkan oleh pasien yang menjaga kebersihan mulutnya dengan sangat baik dan santai serta kooperatif selama perawatan gigi.
Pada perawatan gigi operatif, pembentukan tingkah laku didasarkan pada prosedur rencana perawatan pendahuluaan yang diinginkan, sehingga anak perlahan-lahan dilatih untuk menerima perawatan dalam keadaan santai dan kooperatif. Langkah-langkah yang dapat merupakan perawatan pendahuluaan pada rata-rata anak usia sekolah adalah pemeriksaan dan profilaksis, fissure sealant dan pemberian flour topical, restorasi oklusal yang kecil pada gigi susu tanpa anastesi local, dan bloc pada saraf gigi bawah dan restorasi.
Pendekatan bertahap dalam pembentukan tingkah laku ini dapat menunda kemajuan perawatan, tetapi apabila kerjasama yang penuh dari anak dapat diperoleh, penundaan tentu lebih bermanfaat karena waktu yang dilewatkan tersebut dianggap sebagai investasi yang nyata.
Beberapa metode pendekatan dalam pengendalian tingkah laku anak selama perawatan gigi
antara lain :
1)      Tell Show Do
Caranya melalui TSD, yaitu:
Ø  TELL yaitu menerangkan perawatan yang akan dilakukan pada anak dan bagaimana anak tersebut harus bersikap.
Ø  SHOW yaitu menunjukkan atau mendemostrasikan pada anak apa saja yang akan dilakukan terhadap dirinya.
Ø  DO yaitu anak, dilakukan perawatan gigi sesuai dengan hal yang diuraikan atau didemostrasikan.
2)      Penguatan (reinforcement)
Penguatan dapat diartikan sebagai pengukuhan pola tingkah laku yang akan meningkatkan kemungkinan tingkah laku tersebut terjadi lagi dikemudian hari. Hampir semua benda menjadi penguat dokter gigi sehingga dapat meningkatkan hubungan social dengan cara memberikan perhatian, doa, senyum, dan pelukan. Benda penguat yang dapat diberikan misalnya sticker, pensil, dan lain-lain.
3)      Desensitisasi
Tujuan: untuk mengurangi rasa takut dan cemas seorang anak dengan jalan memberikan rangsangan yang menghilangkan cemas sedikit demi sedikit yang disebut dengan istilah “systemic desentisization” karena ada tiga tahap yaitu:
Ø  Latih pasien untuk santai dan rileks.
Ø   Susun secara berurutan hal-hal yang membuat pasien cemas dan takut (dari yang paling menakutkan sampai yang tidak menakutkan).
Ø  Rangsangan ditingkatkan sedikit demi sedikit.6’7 
4)      Modeling
Tujuan: untuk mengurangi dan menghilangkan rasa takut dan rasa cemas yang tinggi. Modeling dan imitasi adalah suatu proses sosialisasi yang terjadi baik secara lagsung dalam interaksinya dengan lingkungan sosial. Ada empat komponen dalam proses belajar:
Ø  Memperhatikan
Ø  Mengancam
Ø  Memproduksikan gerak dengan cepat
Ø  Ulangan penguasaan dan motivasi proses meniru akan berhasil dengan baik.
5)      Hand Over Mouth Exercise (HOME)
HOME digunakan apabila beberapa cara lain dalam menciptakan komunikasi yang baik mengalami kegagalan sehingga tingkah laku anak tidak terkendali. HOME dilakukan pada anak sejak kunjungan pertama menunjukkan sikap tidak kooperatif, tidak mengerti dengan penjelasan atau bujukan, keras kepala, menolak perawatan, menangis meronta-ronta. Tindakan ini dilakukan pada anak sehat berumur 3-6 tahun.
6)      Sedasi (Farmakologi)
Teknik ini efektif digunakan pada anak-anak yang kurang kooperatif dan tidak mau dilakukan perawatan. Obat-obatan yang bersifat sedative dapat digunakan dalam beberapa cara yaitu secara oral, intravena, intramuscular, dan inhalasi. (andlaw). Banyak obat-obatan dan kombinasinya telah digunakan untuk sedasi anak yang cemas, misalnya barbiturate, kloral hidrat, hydroxyzine, neprobamate, dan diazepam.

3.      Diagnosa KesgilutPadaKelompokAnakPrasekolah
1)      Rampan karies
2)      Gingival Abses
3)      PerilakuTerhadap Kesehatan Gigi dan Mulut
4.      PerencanaanPelayananAsuhanpadaKelompokAnakPrasekolah
1)      Pendekatan pada anak pra sekolah dengan cara mengelola emosional atau perilaku
2)      Penyuluhan yang disesuaikan dengan usia
3)      Pelatihankader UKGS pada guru UKS
4)      Irene Donut
5)      Topical Fluorasi
6)      Surface protection
5.      PelaksanaanPromotifKesgilutpadaKelompokAnakPrasekolah
1)      Penyuluhansikatgigidenganmenggunakan media yang menarikseperti; video animasi, bonekatangan, bukuceritadll
2)      Penyuluhantentangpentingnyamenjagakesehatangigidanmulutanakuntuk orang tua.
3)      Demonstrasicaramenyikatgigi.
4)      PelatihankaderUKGS untuk guru UKS .
5)      Pemberdayaan orang tuadengansoftwareIreneDonut

6.      PelaksanaanPreventifKesgilutpadaKelompokAnakPraSekolah
1)      Belajar cara menggosok gigi secara baik dan benar
Menggosok Gigi
         Pengertian
            Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi
         Manfaat
a)      Gigi menjadi bersih dan sehat
b)      Mencegah timbulnya karang gigi, gigi berlubang dan penyakit gigi lainnya
c)      Memberikan perasaan segar dalam mulut
d)     Mencegah
2)      Pengolesan TA
         Pengertian
Topikal Application Fluor (TAF)   merupakan perawatan gigi pada anak dengan pengulasan zat yang mengandung fluor pada seluruh permukaan enamel gigi anak untuk mencegah terjadinya lubang gigi. 
·         Manfaat TA
Pada Gigi Pra-Erupsi
a)      Selama pembentukan gigi, fluoride melindungi enamel dari pengurangan sejumlah matriks yang dibentuk.
b)      Pembentukan enamel yang lebih baik dengan kristal apatit yang lebih resisten terhadap asam
c)      Pemberian yang optimal, kristal apatit lebih tahan terhadap kelarutan yang disebabkan oleh asam

Pada Gigi Pasca-Erupsi
a)      Fluoro apatit menurunkan kelarutan enamel dalam asam.
b)      Fluoro apatit lebih padat sehingga gigi lebih tahan oleh proses demineralisasi
c)      Fluoride menggantikan ion karbonat dalam struktur apatit. 
d)     Adanya fluoride dalam saliva meningkatkan remineralisasi, sehingga merangsang perbaikan atau penghentian lesi karies awal

3)      PengolesanCPP-ACP
·         Pengertian
Casein adalah protein yang khususter dapat dalam susu. Casein termasuk jenis phospo-protein, terdiri dari beberapa unit asam amino yang terikat dengan ikatan peptida. Mengandung zat-zat organik dan zat-zatan organik seperti kalsium, fosfordan magnesium. Casein dapatdiendapkanolehasam, enzim rennet dan alcohol.
Casein phospho-peptide(CPP) memiliki kemampuan untuk mengikat dan menstabilkan ion kalsium dan ion fosfat dalam larutan, serta mengikatnya dalam plak gigi dan enamel gigi.
·         Manfaat CPP-ACP
a)      Digunakan untuk gigi yang rentan terhadap karies (beresiko terkena karies tinggi).
b)      Digunakan untuk gigi sulung dan permanen.
c)      Digunakan untuk remineralisasi gigi molar/insisivus hipoplasia dan remineralisasi lesi white spot dan beberapakasus fluorosis ringan.
d)     Digunakan untuk mengurangi sensitivitas dentin.
e)      Digunakan dalam pencegahan keausan gigi.
f)       Digunakan pada pasien dengan peralatan ortodontik.
g)      Digunakan untuk pasien dengan kebutuhan khusus.
h)      Digunakan pada pasien perawatan kemoterapi dan obat-obatan yang mengalami kekurangan air liur dan mulut kering.
i)        Digunakan untuk ibu yang sedang hamil.
4)      Surface protection
         Pengertian
            Perlindungan permukaan gigi pada gigi molar pertama permanen.
         Manfaat
            Melapisi permukaan gigi atau proteksi permukaan gigi yang memungkinkan gigi terlindungi dari kerusakan, dan untuk gigi geraham pertama permanen.
7.      Evaluasi hasil pelaksanaan promotif dan preventif pada kelompok anak pra sekolah
         Promotif  : anak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan serta dapat
meniru cara menggosok gigi pada phantom.
      Preventif : 1) Setelah menggosok gigi, angka kebersihan gigi dan mulut
yang diukur dengan PHP-M menjadibaik .
 2) Setelah dilakukan pengolesan TA & SP, gigi terhindar dari
    karies, ini dapat diukur dengan def-t.

Postingan Populer